“ice ice baby,......”
“ice ice baby.....”
“All right stop
Collaborate and listen
Ice is back with my brand new invention
Something grabs a hold of me tightly
Flowin like a harpoon daily and nightly
Will it ever stop?”
Collaborate and listen
Ice is back with my brand new invention
Something grabs a hold of me tightly
Flowin like a harpoon daily and nightly
Will it ever stop?”
“Yo--I don't know
Turn off the lights and I'll glow
To the extreme I rock a mic like a vandal
Light up a stage and wax a chump like a candle.
Dance”.
Turn off the lights and I'll glow
To the extreme I rock a mic like a vandal
Light up a stage and wax a chump like a candle.
Dance”.
“ice ice baby,......”
“ice ice baby,......”(Vanilla Ice Lyrics)
Memang agak sedikit gila kalau kau lihat aku dan jazzy (batinku) berduet. Siapa peduli, lagian ini di tengah Padang Es Abadi juga, paling yg terdengar hanya suara penguin yang agaknya berexpresi protes padaku, mungkin dia kesal suaranya tidak semerdu suaraku..(^_^) hahaha.
 |
| Add caption |
Tapi aku rasa tidak begitu, aku memgerti dari jeritan suaranya, mereka sedang meratapi keadaan laut sekarang. Dimana laut sebagai “lumbung padinya” musti lenyap tak berbekas. Penyebabnya?? tahu sendiri.... ya iyaa ulah manusia yang secara besar-besaran mengexploitasi sumber ikan, bahkan sampai di kutub selatan pun tak berbekas?? memang manusia itu mahluk rakus!!!!.
di tengah badai kutub hanya dengan mengenakan jaket bulu agak tipis aku melaju di atas papan seluncur terbangku. Tampaknya aku menyesal telah meremehkan kutub selatan, karena hampir-hampir aku hipothermia oleh suhu yang teramat sangat dingin, jaket bulu yang kukenakan terasa tidak berguna.
Aku berhenti di depan gua untuk istirahat sekaligus menghangatkan diri.
“jazz, bangun donggg! Hey, jazzy ngobrol kek denganku”
“Anto, ni aku sedang mikirin cara untuk keluar dari badai bodoh ini, you know??”
“taela, kamu kan batinku, harusnya kamu nurut dong dengan perintahku?”
“ih..bawel banget kamu, aku...”.
Begitu ucapan jazzzy tersendat, tiba-tiba sesosok bayangan besar mendekat dengan cepat. Lebih dekat. lebih dekat lagi. Dan lebih dekat lagi...
Jreng..jreng..jrennggg!!! beruang besar berkulit putih tampak berlari mendekat setelah api yang kugunakan untuk menghangatkan diri menyoroti tubuhnya.
Beruang itu tanpa lihat situasi aku yang sedang kedinginan, meyerangku dengan cakarannya yang agaknya begitu kuat, tapi alhamdulillah untung aku berhasil menghindar. Aku gunakan obor un tuk menakut-nakutinya, Tapi usahaku gagal total.
Aku pengen segera ter bebas dari semua ini, tapi Aku sendiri sih tidak tega menyakiti mahluk seperti ini,
“zzy, lakukan sesuatu!!”
jazzy hanya diam, tidak menaggapi seruanku
di luar dugaan, dalam benakkya ia tersenyum...
aku tahu maksud dari expresinya tapi aku tidak tega membunuh mahluk buas ini
“tapi bagaimanapun kita harus bisa keluar dari gua ini, dan lagi, bulunya cukup tebal dan berdasarkan perhitunganku bisa digunakan untuk menerjang badai di luar”
aku tidak menanggapi ucapan jazzy..meskipun suaranya begitu bawel di benakku
saat beruang itu melancarkan serangannya kepadaku, dengan cepat aku keluarkan pistol biasa dari saku celanaku dan.....BLAMMMMM!!!!!!!!
bunyi pistol begitu menggema di dalam gua tempat beruang itu menyerangku...
setelah itu, hening.......
bisu...
aku cuma bengong melihat apa yang telah kuperbuat.
Jazzy pun yang cerewetnya minta ampun kaku, tak bersuara.
Beberapa menit kemudian..
“jazzy...”
“ya...??”
“aku tidak tahu apakah ini baik untukku..,”. “kalu menurutmu bagaimana??”
“a..a.aku..aku..”
jazzy ragu menjawab pertanyaanku, sudah kuduga ia tidak bisa memperhitungkan sampai sedetil diana.
“aku pikir ini sebuah kemajuan yang pesat bagimu antooo!!!!”
“heei, kamu yang ada di dalam sana!! sekarang bukan waktunya bercanda tahu???”
“bro, sudahkah kau renungkan kemajuan apa yang baru saja kau dapat??”
“kau bisa membela dirimu sendiri ketika kau sedang di situasi genting.”
“dan lagi, kau telah mengalahkan sifat terlalu kasihan yang ada dlam dirimu”.
“Aku pikir kau akan jauh lebih baik setelah ini”
“percayalah padaku!!!”.
Aku tidak peduli apa yang dikatakan Jazzy, bagiku peristiwa ini dan perasaan setelah menghilangkan nyawa binatang tadi begitu asing bagiku.
….......................................................................................................................................!
Setelah beberapa waktu kemudian badai agak sedikit reda. tetapi setelah aku keluar memenuhi saran Jazzy, masyalloh belum lama juga mengignjakkan kakiku di luar gua badai yang lebih besar, tidak, menurutku badai ini yang terparah dengan kuat menghantamku, meruntuhkan salju di sekitar dinding gua, dannn longsor. Aku terjebak di luar ditengah-tengah badai, tidak bisa melanjutkan perjalanan dan tidak punya tempat berlindung.
Aku tidak habis berpikir ternyata badai-badai itu bukanlah badai, tetapi deburan angin akibat pesawat raksasa mendarat dengan darurat. Aku bisa melihatnya dari jarak sekitar 12 mil di depan mataku.
Setelah dek terbuka banyak oramg berseagam keluar dari pesawat itu
Aku sendiri Tak tahu dari mana asal pesawat itu, tetapi dari cara dia mendarat dan dari …...
hei... Bukankah Pria paruh baya yang keluar di antara kerumunan orang-orang berpakaian seragam putih lengan panjang itu tidakkah mirip denganku?.
“zy, apa-apan mereka ini...”
“entahlah, to, tetapi pria paruh baya iu mirip sekali denganmu? Hanya saja agak berbeda di bagian atas bibirnya yang ditumbuhi kumis hitam yang lebat, dan juga perutnya... hamil mungkin itu bapak, hahaha”
“............................................................................”
“tetapi menurutku ada 40% kesamaan antara kamu dan bapak itu jika dilihat secara visual”
“dan lagi..”
BLAAAAAAARRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
di tengah laut lepas terjadi ledakan yang dahsyat menyebabkan seluruh daratan terguncang!
“apa-apan mereka itu”“emmmm.. aku kira mereka sedang mengadakan uji coba senjata di kutub, tahu sendirilah to, ini bukan pertama dan bukan rahasia lagi”
“tapi ini tidak bisa dibiarkan zy”
“mana lagi ni...”
“apaan emang”
aku keluarkan peredam ledakan yang baru kuselesaikan beberapa hari ini, yang sebenarnya tidak ada niatan untuk membuat alat ini.
“tetapi apa kau yakin? Ini belum pernah kau coba sebelumnya, dan........ hei, kok kamu bisa bawa-bawa alat itu?”
aku sedikitpun tidak menggubris kebawelan Jazzy, aku cuma bisa membidik pesawat itu sambil bersenandung lagu linkin park yang keluar dari earphone.
Di luar dugaan setelah ku operasikan ada sesuatu dari alat ini yang tidak bisa kukendalikan, sesekali mengeluarkan bunyi yang tidak pantas didengar semua mahluk manapun. Sura itu tentu mengundang perhatian orang-orng perusak yang sedang “bermain petasan”.
Sejenak suara itu senyap, dan “biip biip” layar pembidik menujukkan arah ke pesawat itu dan meledak!!
meskipun suara ledakannya tidak sekeras bunyi senjata orang asimg itu, tetapii.... eh tunggu tungguuuu.. ada sesuatu yang aneh, ledakan dari alat yang kubuat menciptakan asap biru yang sangat aneh.
“to..?”
“haa?”
“ini di luar perhitungan kita, lihat pesawat itu!”
aku sangat terkejut, asap iru itu bereaksi dengan badan pesawat yang terbuat dari metal, hingga asap itu tak bersisa.
“yang tadi itu apa?” oceh orang asing yang bermain petasan itu.
“Heiii.. lihattt pesawat kita”
“oohhh tidak pesawat terbaik 100 trilyun US Dolar kita!!”
 |
asap biru dari alat peredam ledakanku, produk gagal itu menyebabkan badan pesawat itu meleleh , terus meleleh tak bersisa.
Saalah seorang dari orang2 itu menyadari kalau yang tadi itu merupakan ulahku.
“heii lihat ada orang di sana!!!”
aku ketakutan begitu mereka mengeluarkan senjata, dan bergegas menghidupkan papan seluncur terbangku, menghidupkan musik metal, melarikan diri sembari menghindari tembakan mereka.
Di tengah riuh mulut mereka aku melaju dengan cepat, kencang sekencang dan seirama dengan musik metal yang keluar dari earphoneku.
